Sabtu, 17 Desember 2016

Download Silabus SMA,MA dan SMK Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 Lengkap Semua Mata Pelajaran

Standard
Download Silabus SMA,MA dan SMK Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 Lengkap Semua Mata Pelajaran,,, Selamat pagi semua sahabat Data Sekolah, kali ini akan membagikan silabus SMA Kurikulum 2013 selurus mata pelajaran.
Silabus mata pelajaran wajib dan mapel peminatan terbaru atau update tahun 2016/2017 yang tak akan lama lagi kita mulai telah pun di bagikan dalam softcopy, silabus ini merupakan acuan dalam pembuatan RPP.
Silahkan diunduh silabus SMA/MA/SMK Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2016 dibawah ini :
Demikian yang dapat dibagikan kali ini, semoga berguna dan bermanfaat. Amin

Rabu, 14 Desember 2016

DOWNLOAD CONTOH CATATAN PESAN GURU PADA RAPORT KTSP DAN K 2013

Standard
Contoh Sekilas Gambar Raport
DOWNLOAD CONTOH CATATAN GURU PADA RAPORT KTSP DAN KURIKULUM 2013 - Assalamualaikum Wr. Wb. Kini beremu kebali dengan Blog Data Sekolah. 
Aspek profesional sebagai guru sering dipertaruhkan dalam menuliskan sebuah komentar isian pada laporan pendidikan. Jika komentar terlalu berlebihan dan tidak berdasar, hal itu akan membuat orang tua/wali siswa dan siswa yang membaca akan mengerutkan jidat dan merasakan ada hal yang aneh dan tidak sesuai kenyataan. Sebaliknya jika komentar hanya berisi komentar yang menyorot pada kekurangan siswa saja maka guru seperti membuka aib sendiri. Ingat, jika siswa gagal sebenarnya yang lebih gagal adalah gurunya.
Menulis komentar di raport sama susahnya dengan bersikap obyektif dalam keseharian dengan siswa. Saat menulis komentar di raport, guru sebenarnya bisa berbicara lebih dalam dari hanya sekedar berbicara soal nilai. Boleh saja dalam hal pengetahuan seorang siswa mendapat nilai 9, tetapi bagaimana menggambarkan dan menyampaikan kemampuan ia dalam bekerja sama, cara ia menangani masalah di kelas sampai bagaimana ia bersosialisasi dalam keseharian dikelas?  Padahal sebagai pendidik kita semua percaya bahwa kemampuan kerja sama dan ‘life skills’ lain yang akan membuat siswa sukses di masa depan. Bagaimana juga menyampaikan bagaimana seorang siswa yang mempunyai masalah perilaku di kelas, namun sebagai guru kita tetap menghargai usaha kerasnya untuk berubah dan tetap mencari ‘apa hal yang positif dari anak ini?’

Jika boleh memilih sebenarnya bagi guru jauh lebih mudah memberikan nilai angka, tetapi yang banyak terjadi nilai angka cenderung ‘dingin’ dan kurang punya aspek motivasi dan umpan balik yang sehat untuk perkembangan siswa. Jika anda seorang guru dan sekolah anda merasakan bahwa siswa perlu berkembang secara holistik, artinya tidak hanya aspek afektif-nya saja yang berkembang, pola pemberian rapor pada siswa dengan mengandalkan angka dan komentar layak dicoba. Jadi saat pembagian rapor tidak menjurus pada usaha untuk melihat semuanya dalam sehari, alias ‘pengadilan’untuk siswa, tanpa siswa itu sendiri merasakan apa yang sudah bagus dan apayang mesti lebih ditingkatkan.
Mengomentari siswa bagi seorang guru adalah bagian pekerjaan yang mesti dikerjakan setiap pertengahan dan akhir tahun ajaran. Untuk menjaga agar komentar guru bisa membangun sekaligus memberikan informasi yang terbaik mengenai hasil pembelajaran siswa, maka guru perlu memperhatikan prinsip di bawah ini.

1. Apa yang perlu dipertimbangkan?
Fokus dengan apa yang ingin kita nilai.
Memperhatikan setiap perkembangan yang diperlihatkan oleh siswa kita.
Menggunakan semua data penilaian yang kita miliki. Bukan berdasarkan spekulasi.
Buatlah komentar yang khusus untuk setiap anak, relevan, spesifik dan akurat.
2. Apa saja yang sebaiknya ada dalam komentar yang kita buat untuk siswa kita?
pencapaian hasil belajar siswa, apa yang telah diselesaikan atau apa yang telah dapat dilakukan oleh siswa kita
area dimana siswa masih membutuhkan banyak bantuan atau perbaikan
bagaimana siswa dapat belajar lebih banyak atau meningkatkan hasil belajar di masa yang akan datang.
3. Apa yang sebaiknya dipersiapkan?
Sikap positif, jangan memberikan komentar berdasarkan judgment yang melekat pada anak tersebut sebelumnya. Setiap anak dapat berubah. Bersikap terbuka pada setiap perubahan yang terjadi pada anak.
data penilaian yang kita miliki
catatan khusus mengenai siswa kita (anecdotal notes)
diskusikan dengan rekan kerja kita agar penilaian menjadi lebih objektif
4. Beberapa tips membuat komentar
Untuk memudahkan buatlah pola yang sama untuk setiap anak.
Misalnya : buat komentar menjadi 3 bagian:
Bagian 1 : menjelaskan mengenai apa yang telah dicapai oleh siswa.
Bagian 2 : menjelaskan mengenai area dimana siswa masih membutuhkan bantuan atau bagaimana siswa dapat belajar dengan lebih baik.
Bagian 3 : menjelaskan target yang kita ingin siswa capai pada semester berikutnya dan bagaimana cara pencapaiannya.
gunakan “describing words” yang jelas dan mudah dimengerti. Hindari jargon. KIS – “Keep it simple!!”
Contoh :
Rudi masih perlu meningkatkan kemampuan motorik halusnya dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Kemampuan Rino dalam memegang alat tulis pada saat menulis masih perlu ditingkatkan.
Ingat!!! Sebaiknya jangan mengulangi apa yang telah dijelaskan pada bagian report criteria untuk menghindari pengulangan laporan.

Sekadar contoh……
Andin menunjukkan perkembangan menggembirakan selama semester 1  ini. Ia mulai terlihat percaya diri dalam mengemukakan pendapat pada saat diskusi kelas. Dalam hal menulis,  Ratna perlu diingatkan untuk bekerja dengan lebih teliti agar tidak ada lagi huruf-huruf yang tertinggal atau kata-kata yang tidak lengkap dalam tulisannya. Pada term yang akan datang, kami akan terus membimbing Ratna agar rasa percaya dirinya dapat lebih konsisten serta menulis dengan lebih teliti.

Reza dapat menunjukkan sikap positif dan percaya diri terhadap pelajaran matematika selama semester satu ini. Ia adalah siswa yang mandiri dalam menyelesaikan tugas dan dapat menikmati berbagai bentuk kegiatan matematika yang berbeda. Kemampuan Baim dalam menghitung cepat penjumlahan dengan hasil sampai 20 sudah baik sehingga membantunya menyelesaikan beberapa tugas dengan cepat. Untuk semester berikutnya Baim diharapkan dapat lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam bekerja agar hasil belajarnya dapat lebih maksimal

Fikri dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk bahan penulisannya melalui internet, buku dan wawancara dengan narasumber. Ia bekerja secara mandiri, antusias, dan penuh percaya diri dalam melakukan riset dan mengeksplorasi peran serta gagasan untuk bahan penulisannya. Ia juga sudah mulai memperlihatkan peningkatan dalam mengkomunikasikan hasil risetnya dengan efektif. Penyusunan kalimat dalam laporannya sudah lebih tersusun dengan struktur bahasa yang baik dan benar.

Rohman  selalu antusias dan merasa tertantang saat mengerjakan soal-soal yang diberikan. Ia menikmati pelajaran yang sedang berlangsung dan dapat menjawab soal-soal cerita dengan menggunakan prosedur menjawab yang benar secara teratur dan sistematis, namun ia perlu bersikap lebih teliti dalam membaca dan memahami isi soal cerita. Kemampuan membaca isi soal cerita sangatlah penting, Dino dapat meningkatkan kedua kemampuan tersebut dengan membaca soal secara perlahan-lahan dan coba memahami maksud kalimat dalam soal satu persatu agar dapat melihat keterkaitannya satu sama lain.

Jika anda seorang guru, berikut ini adalah saran jika anda ingin memberikan komentar yang seimbang untuk siswa dirapor.
Pertama : Sebutkan nama siswa saat memberikan komentar, saya mengerti anda pasti melakukan ini tapi jangan hanya diawal tapi juga di sepanjang alinea komentar yang andatulis.
Kedua : Sebutkan perilaku terlebih dahulu, misalnya ’teliti’ saat mengerjakan tugas,‘terburu-buru’ saat menjawab pertanyaan, ‘butuh lebih berkonsentrasi’,bertanggung jawab atau contoh-contoh lain yang membuat si pembaca mengerti dan membayangkan bagaimana siswa menampilkan diri di kelas saat keseharian dan dalam pembelajaran.
Ketiga : Katakan bagaimana ia menghadapi tugas-tugas saat di sekolah. Apakah ia terlalu serius atau malah cenderung menggampangkan? Atau cenderung berusaha dengan keras dalam setiap kesempatan tugas yang diminta. Katakan tentunya dengan bahasa yang positif.
Keempat : Terangkan mengenai bagaimana ia bersikap saat ada didalam kelompok, saat ia mengerjakan tugas bersama-sama, atau bagaimana teman-teman memandang keberadaan dirinya ditengah kelompok. Hal ini penting karena salah satu keterampilan yang penting dalam masa sekarang ini adalah kemampuan kerjasama dalam kelompok.
Jika anda ingin mengomentari siswa yang baik saat bekerja di kelas, sebutkan juga apakah ia konsisten atau tidak untuk selalu bersikap sama dalam menghadapi dan mengerjakan tugas.
Kelima : Terangkan soal kehadiran, jika kehadiran siswa anda ada yang mencemaskan alias kurang anda perlu mengatakannya dalam komentar. Hal ini juga berlaku jika siswa andaada yang sering terlambat masuk atau telat.
Ucapkan selamat jika ada siswa yang ‘sulit’ dalam hal perilaku, teteapi ia ada menunjukkan perubahan positip walaupun sedikit. Hal ini penting sebab yang banyak terjadi guru cenderung meneruskan ‘label’ negatif pada anak yang kurang perilakunya. Ini membuat guru kesulitan melihat hal yang positif dalam keseharian.
Jika anda mengomentari siswa yang baru di kelas dan sekolah anda, usahakan untuk melihat cara dia menyesuaikan diri dalam bersikap, bergaul dengan teman dan saat mengerjakan tugas. Apakah sebagai siswa baru ia cukup mampu menyesuaikan diri dalam hal pergaulan dan akademis?
Jika ada siswa anda yang bermasalah dengan pekerjaan rumah, katakana juga dalam komentar anda. Hal ini penting karena cara ia bersikap dan mengumpulkan pekerjaan rumah mungkin juga terkait dengan pola pengasuhan di rumah.
Tuliskan kata-kata penyemangat, ‘pertahankan pencapaianmu di semester depan’ atau ‘semoga lebih baik di semester mendatang’.
Kita semua percaya bahwa tujuan kita mengajar dan saat memberi komentar adalah bukan sekedar mencari aspek kelemahan siswa tetapi juga membuat ia termotivasi dan mau berubah kearah yang lebih baik. Percayakan rasa percaya anda 100% pada siswa bahwa mereka bisa melalui proses dengan baik dalam keseharian maupun dalam mengerjakan tugas akademis. Ingat tugas kita adalah sebagai mitra dalam mereka berubah, dengan demikian sebagai guru kita berbagi ‘tanggung jawab’ pada siswa juga sebagai aktor utama dalam pembelajaran di kelas.



Ini adalah hanyalah sebuah contoh saja, sebagai imajinasi atau refensi yang perlu di kembangkan oleh Ibu dan Bapak Guru masing-masing.
Demikianlan artikel yang dapat kami sampaikan.
Semoga ada manfaatnya. Amin

Senin, 12 Desember 2016

Download Persentasi Pendidikan Agama Islam Mengartikan QS Al-Maun

Standard
Download Persentasi Pendidikan Agama Islam Mengartikan QS Al-Maun-Sahabat semua kami akan menyajikan dulu tentang : Isi Kandungan Surat Al-Ma’un, yang dikutif dari : http://wirdarahmanipkn.blogspot.co.id/ inilah isinya :

Surat Al Maa’uun adalah di antara surat Makkiyah (yang turun sebelum hijrah) atau surat Madaniyah (yang turun setelah hijrah). Surat ini berisi penjelasan mengenai orang-orang yang mendapat ancaman karena mendustakan hari pembalasan. Sifat mereka adalah tidak menyayangi anak yatim dan orang miskin, juga lalai dari shalat dan riya’ di dalamnya. Mereka pun enggan menolong orang lain dengan harta atau pun suatu manfaat.

Allah Ta’ala berfirman,

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’  dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”


1. Mendustakan Hari Pembalasan

Dalam ayat pertama disebutkan,

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan?”

(QS. Al Maa’uun: 1).

Mengenai kata “ينالد” (ad diin) dalam ayat di atas, ada empat pendapat: (1) hukum Allah, (2) hari perhitungan, (3) hari pembalasan dan (4) Al Qur’an. Demikian kata Ibnul Jauzi dalam kitab tafsirnya, Zaadul Masiir (9: 244).

Jadi ayat tersebut bisa bermakna orang yang mendustakan hukum Allah, hari perhitungan, hari pembalasan atau mendustakan Al Qur’an.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ad diin adalah hari pembalasan, sehingga jika diartikan: “Tahukah kamu orang yang mendustakan hari pembalasan?”

2. Tidak Menyayangi Anak Yatim dan Fakir Miskin

Setelah menyebutkan mengenai orang yang mendustakan hari pembelasan, lalu disebutkan ayat,

فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3)

“Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”

Dalam dua ayat di atas digabungkan dua hal:

Tidak punya kasih sayang pada anak yatim. Padahal mereka itu orang yang patut dikasihi. Perlu diketahui, yatim adalah yang ditinggal mati orang tuanya sebelum ia baligh (dewasa). Dialah yang patut dikasihi karena mereka tidak lagi memiliki orang tua yang mengasihinya. Akan tetapi yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang yang menghardik anak yatim. Yaitu ketika yatim tersebut datang, mereka menolaknya dengan sekeras-kerasnya atau meremehkannya.

Tidak mendorong untuk mengasihi yang lain, di antaranya fakir miskin. Padahal fakir dan miskin sangat butuh pada makanan. Orang yang disebutkan dalam ayat ini tidak mendorong untuk memberikan makan pada orang miskin karena hatinya memang telah keras. Jadi intinya, orang yang disebutkan dalam dua ayat di atas, hatinya benar-benar keras.

3. Orang yang Lalai dari Shalatnya

Kemudian disebutkan mengenai sifat mereka lagi,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”.

Kata Ibnu ‘Abbas, yang dimaksud di sini adalah orang-orang munafik yaitu yang mereka shalat di kala ada banyak orang, namun enggan shalat ketika sendirian. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 4: 691)

Dalam ayat disebutkan “لِلْمُصَلِّينَ”, bagi orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang biasa shalat dan konsekuen dengannya, lalu mereka lalai. Yang dimaksud lalai dari shalat bisa mencakup beberapa pengertian:

Lalai dari mengerjakan shalat.

Lalai dari pengerjaannya dari waktu yang ditetapkan oleh syari’at, malah mengerjakannya di luar waktu yang ditetapkan.

Bisa juga makna lalai dari shalat adalah mengerjakannya selalu di akhir waktu selamanya atau umumnya.

Ada pula yang memaknakan lalai dari shalat adalah tidak memenuhi rukun dan syarat shalat sebagaimana yang diperintahkan.

Lalai dari shalat bisa bermakna tidak khusyu’ dan tidak merenungkan yang dibaca dalam shalat.

Lalai dari shalat mencakup semua pengertian di atas. Setiap orang yang memiliki sifat demikian, maka dialah yang disebut lalai dari shalat. Jika ia memiliki seluruh sifat tersebut, maka semakin sempurnalah kecelakaan untuknya dan semakin sempurna nifak ‘amali padanya.


4. Mereka yang Cari Muka dalam Ibadah

Disebutkan dalam lanjutan ayat,

الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

“Orang-orang yang berbuat riya’ ”.

Riya’ adalah ingin amalannya nampak di hadapan orang lain, ibadahnya tidak ikhlas karena Allah, istilahnya ingin ‘cari muka’.

Berkaitan dengan ayat di atas, Ibnu Katsir mengatakan, “Barangsiapa yang –awalnya- melakukan amalanlillah (ikhlas karena Allah), kemudian amalan tersebut nampak di hadapan manusia lalu ia pun takjub, maka seperti itu tidak dianggap riya’.”

Di antara tanda orang yang riya’ dalam shalatnya adalah:

Seringnya mengakhirkan waktu shalat tanpa ada udzur

Melaksanakan ibadah dengan malas-malasan.



5. Celakalah Al Maa’uun

Ayat terakhir,

وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

“dan enggan (menolong dengan) barang berguna”.

Jika lihat dari terjemahan Al Qur’an, al maa’uun diterjemahkan dengan orang yang enggan menolong dengan barang berguna. Namun memang, para ulama tafsir berbeda pendapat dalam mendefinisikan al maa’uun. Sebagian berkata bahwa al maa’uun bermakna orang yang enggan bayar zakat. Yang lain lagi mengatakan bahwa maksud al maa’uun adalah orang yang enggan taat. Yang lainnya lagi berkata sebagaimana yang kami maksudkan yaitu “يمنعون العارية”, mereka yang enggan meminjamkan barang kepada orang lain (di saat saudaranya butuh). Tafsiran terakhir ini sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Ali bin Abi Tholib, yaitu jika ada yang ingin meminjam timba, periuk atau kampaknya, maka ia enggan meminjamkannya.

Intinya, seluruh tafsiran di atas tepat. Semuanya kembali pada satu makna, yaitu al maa’uun adalah enggan menolong orang lain dengan harta atau sesuatu yang bermanfaat.


Artikel di atas dapat di download pada link di bawah ini.

Untuk Persentase pembelajaran interaktifnya dapat di download pada link di bawah ini.
Semoga artikel ini bermanfaat. Amin